Mendidik Dengan Hati...

Mendidik Menjadi Anak Pintar Haruskah Mahal


Anak menjadi pintar atau cerdas adalah impian setiap orangtua। Haruskah kita mengeluarkan biaya yang banyak untuk menjadikan anak kita cerdas? Mungkin penjelasan ini bisa memberikan jawabannya. Beberapa pakar pendidikan sepakat bahwa kecerdasan seorang anak dibentuk oleh dua hal, yaitu faktor keturunan atau sering disebut genetik dan faktor pelatihan dan pengajaran yang disebut pengasuhan. Hal ini dipertegas oleh William Sears, M.D seorang ahli dalam biang kedokteran anak, yang mengatakan bahwa kecerdasan seseorang memang dibentuk oleh pengalaman maupun keturunan. Namun, menurut beliau dalam bukunya Anak Cerdas, kecerdasan itu sendiri tidak menjamin keberhasilan. Justru yang paling penting adalah apa yang dilakukan anak anak anak dengan kecerdasan yang mereka bawa sejak lahir. Tony Buzan seorang pakar yang bergelut dalam penelitian mengenai perkembangan otak manusia, berkesimpulan bahwa pengasuhan adalah faktor utama yang menentukan berkembang (atau tidak berkembangnya) potensi terpendam yang dimiliki oleh seorang anak. Thomas Amstrong, seorang pemerhati pendidikan dan pembelajaran yang menulis beberapa buku best seller, mengaggap bahwa setiap anak dilahirkan adalah jenius. Anak adalah pembelajar. Kitalah, sebagai oangtua, sekaligus pengasuh yang mempengaruhi pintar tidaknya anak anak kita melalui cara pengasuhan. Oleh karena itu cara yang baik dalam pengasuhan akan sangat mentukan kecerdasan seorang anak. Jika demikian kita perlu menyadari bahwa pekembangan seorang anak menjadi cerdas sangat ditentukan oleh perjalanan bagaimana kita mengasuh anak, membantu perkembangan mereka dari saat saat bayi hingga usia remaja।

Pada Masa Bayi
Bagi Seorang bayi, menurut Thomas Amstrong, setiap pemandangan, rasa, sentuhan, bau, dan suara yang baru memberikan sebuah kesempatan untuk penyelidikan baru. Oleh karena itu, kita harus dapat membantu bayi kita dalam menciptakan suasana yang menyediakan akses seorang bayi untuk mendapatkan nuansa penyelidikannya. Dengan demikian seorang bayi dapat mengembangkan sistem jaringan atau sambungan sel sel saraf pada otak yang disebut ”neuron” di tahun tahun pertama usianya. Ujung ujung neuron neuron ini memiliki jari jari, atau antena peraba yang berusaha menyambung dengan syaraf syaraf lainnya. Sehingga para ahli neurologis percaya bahwa semakin banyak bayi berinteraksi dengan lingkungan, semakin kuat sambungan neourologis yang mampu dikembangkannya.
Tony Buzan memberikan resep khusus yang disebutnya sebagai ”makanan otak”, yaitu Oksigen, Nutrisi, Kasih Sayang, dan Informasi.
Oxigen adalah salah satu bahan bakar fital yang dibutuhkan oleh anak kita sepanjang masa. Para ahli menemukan bahwa ternyata bahan bakar utama yang diperlukan oleh sel sel otak adalah oksigen dan glukosa ( Adi W. Gunamawan, Genius Larning Strategy). Oksigen selain pada udara yang kita hirup, ternyata banyak terdapat pada air yang kita minum.Oleh karena itu disarankan agar dalam perkembangannya anak diberikan minuman air putih yang cukup. Juga disaat saat anak kita belajar, kita harus membiasakan anak mendapatkan cukup air minum sebagai pengganti oksigen yang diserap selama pross pembelajaran.
Anak cerdas pada awal perkembangannya memerlukan gizi yang cerdas pula. William Sears menyebutkan bahwa berbagai studi menyimpulkan semakin banyak pemberian ASI membuat bayi menjadi lebih cerdas. Studi ini juga menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI, saat mereka besar menunjukan skor IQ yang lebih tinggi. Dua alasan mengapa ASI adalah makanan bayi cerdas yaitu karena memiliki lemak yang lebih cerdas yang mengandung kandungan DHA Omega-3, zat yang penting untuk megembangkan dan mempertahankan jaringan otak. Selain itu ASI juga mengandung glukosa dan galaktosa, jenis gula cerdas yang secara khusus merupakan zat makanan yang bernilai bagi perkembangan otak.
Selain itu, seorang bayi sangat membutuhkan kasih sayang dalam masa masa perkembangan otaknya. Penelitian menunjukkan bahwa tanpa kasih sayang kita akan mati pelan pelan. Kasih sayang membuat sistem otak dan tubuh membuka diri, berfungsi dengan baik, menerima, melakukan eksplorasi, dan berkembang.
Informasi adalah makanan otak. Otak bayi akan tumbuh dan berkembang sambung menyambung membentuk jaringan yang semakin komplek dengan sambungan sambungan saraf yang telah dimilikinya. Ibu adalah guru pertama, dan pengasuh utama bayi kita. Olehkarena itu pengaruh seorang ibu dalam memasukkan, dan menjawab berbagai pertanyaan serta memberikan informasi kepada anak sangatlah berperan dalam membantu mencerdaskan anak. Bicaralah selalu dengan bayi karena bayi merespon pembicaraan kita. Tataplah matanya, tirukan suaranya, panggil panggil namanya. Gunakan bahasa sederhana. Gerakkanlah tubuh sehingga suasana menjadi hidup. Ajukan pertanyaan, karena ini dapat memancing respon. Berceritralah tentang sesuatu. Bernyanyilah ketika menidurkan, memandikan atau pada kegiatan lain.

Masa Balita
Ketika usia anak melampaui masa perkembangan motoriknya dan sudah mulai berjalan, atau berbicara, anak anak lebih membutuhkan kebebasan untuk mengenal dunia dan mengekspresikan diri। Berikan kesempatan mengekplorasi dunia melalui balok balok susun, mobil mobilan, model dari tanah liat, pasir, dan kegiatan motorik lainnya. Biasakan mengajanya berbicara ketika berada di meja makan. Pada usia ini, selain ibu, ayah juga dapat mulai melakukan perannya yang sangat penting dalam mengembangkan kecerdasan anak. Ayah dapat secara teratur meyediakan waktu untuk beberapa malam dalam seminggu, membacakan cerita cerita pendek pengantar tidur. Kehangatan bersama ayah, serta intonasi suara ayah dalam membaca akan meningkatkan kemampuan membaca di masa masa mendatang. Berbagai studi menunjukkan anak anak memiliki kompetensi akademis dan sosial yang baik apabila ayah menunjukkan perhatian dan terlibat dalam pembelajaran.

Masa Pra-Sekolah
Pada usia ini anak kita sering memandang dunia dari kaca mata dongengnya। Anak sering bercerita kepada diri sendiri. Orang tua harus benar benar menaruh perhatian terhadap hal hal yang dilakukan anak, dan tidak membuyarkan padangan mereka serta menganggapnya tak masuk akal. Dengan mengakui kebenaran aktifitas dunia ciptaan anak , kita telah menyiapkan dimensi dimensi dari bakat alami anak.

Masa Masa SD
Orangtua perlu mengenali serta menghargai kemampuan dan prestasi anak di masa masa SD। Minat yang timbul pada usia ini sering menjadi landasan karir mereka kelak. Menurut Thomas Amstrong, dengan dorongan lembut yang diberikan oleh orangtua terhadap kemampuan tersebut, anak akan menemukan bakatnya yang tepat.

Masa Remaja
Pada masa ini anak ingin menentukan identitas mereka sendiri।Orang tua perlu mengembangkan kecerdasan anak kita dengan jarak yang tepat, untuk memberikan ruang gerak agar dapat berkembangkan tanpa keluar dari kendali kita.

Kesimpulan dan Saran
Anak memperoleh pengetahuan sebagian besar dari lingkungan terdekatnya। Olehkarena itu kita, orangtua, dan keluarga harus dapat menyediakan atmosfir belajar yang dapat mengembangkan bakat dan talenta anak kita melalui pembelajaran yang aktif, yang dapat membentuk sikap positif dalam diri anak। Rumah adalah sekolah utama dan terpenting bagi anak oleh karenanya :
1. Jadikan rumah sebagai pusat pembelajaran karena pembelajaran sesungguhnya memang terjadi di rumah. Jadikan ruang makan sebagai tempat diskusi, dapur tempat mengukur, menghitung. Ruang keluarga pusat perencanaan, Kamar tidur tempat bermain dan belajar, garasi tempat berkreasi dan bereksperimen
2. Jangan tekan anak untuk belajar Biarkan mereka belajar, dan mengeksplorasi gagasan gagasan baru lewat bermain.
3. Bagikan kehidupan kerja kta dengan mereka. Bawa mereka sekali sekali ketempat kita bekerja.
4. Sebagai orang tua, jangan pernah berhenti belajar, temukan hobi hobi baru, bacalah beragam bacaan setiap hari. Bagilah kegembiraan anda bersama keluarga.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

tukerin link yuk: link saya :
http://kumpulantipsanakpintar.blogspot.com/