Mendidik Dengan Hati...

Belajar Saja Kok Takut


”Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat”, ini adalah suatu nasehat agar kita memang tak pernah berhenti belajar. Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Belajar memang tak pernah habis. Colin Rose dan Malcom J. Nicholl dalam bukunya Accelerated Learning for the 21st Century menganjurkan langkah langkah belajar efektif sebagai berikut : pertama kita harus faham dan yakin benar bahwa sesuatu yang akan kita pelajari memang bermanfaat bagi kita, kedua selalu membuat catatan dan peta belajar, lalu maknailah sesuatu yang kita pelajari, setelah itu pacu memori yang kita miliki, kemudian ungkapkan pengetahuan yang telah kita peroleh kepada orang lain, dan terakhir renungkan apa yang telah kita pelajari.
Memahami dan meyakini bahwa sesuatu yang akan kita pelajari memang bermanfaat bagi hidup kita, terutama dalam jangka pendek, sangatlah menentukan keberhasilan belajar. Seseorang yang berhasil dalam mempelajari bahasa Inggris umpamanya, karena pada awalnya dia memang faham dan yakin benar bahwa bahasa Inggris memang sangat diperlukannya dalam kehidupan sehari hari.
Membuat catatan dan peta tentang sesuatu yang telah kita baca, lihat, dan dengar akan sangat membantu kita dalam mempermudah pemahaman dan penyerapan informasi yang kita pelajari. Apabila kita mencatatkan sesuatu yang penting dari yang kita pelajari, ini sama dengan kita telah mencoba mengikatnya kedalam suatu catatan yang lebih sederhana untuk dipelajari sesuai dengan cara kita sendiri, cara yang lebih mudah, dan cara yang lebih kita senangi. Buatlah catatan itu dalam bentuk peta belajar. Tony Buzan, seorang pakar ”peta pemikiran” mengatakan bahwa pemetaan belajar merupakan suatu alat yang membantu otak berpikir secara teratur dan begitu sederhana. Oleh karena itu kita perlu membiasakan mencatatkan sesuatu yang kita baca agar informasi yang diperoleh tidak mudah menguap sesaat setelah kita selesai membaca. Ternyata memang kegiatan membaca dan menulis apabila dilakukan berbarengan akan membantu kita dalam memahami dan mengingat sesuatu yang kita pelajari jauh lebih baik daripada hanya sekedar membaca. Membuat peta sesuatu yang telah dipelajari adalah cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan sekaligus untuk memunculkannya kembali. Cara ini menurut Tony, adalah cara yang paling efektif dalam membuat catatan, karena cara ini akan benar benar ”memetakan” pikiran kita. Selain itu membuat peta belajar sama dengan membuat gambar. Bukankah kebanyakan kita memang lebih baik dalam mengingat sesuatu dalam bentuk gambar, apalagi gambar gambar berwarna. Memetakan pikiran dapat diawali dengan menuliskan tema pokok di tengah halaman kosongan. Tema tadi dikembangkan dengan memberikan cabang cabang dan ranting ranting. Cabang cabangnya adalah subtema sedangkan ranting rantingnya adalah rincian subtema. Gunakanlah simbol, kata, gambar, dan citra lainnya yang tentu kita fahami. Membaca adalah kegiatan bahasa yang logis dan berurutan yang biasanya dilakukan oleh otak bagian kiri. Sedangkan menggambar adalah kegiatan yang dilakukan oleh otak bagian kanan. Dengan demikian apabila kita belajar melalui membaca, lalu dibarengi dengan memetakan pelajaran tersebut, maka kita sebenarnya telah mencoba memaksimalkan kerja kedua belahan otak kita.
Memaknai yang sesuatu yang kita pelajari berarti kita selalu mengaitkannya dengan pengetahuan dasar yang sudah kita miliki. Cara mengaitkan informasi dapat dilakukan dengan mengaitkan persamaan, perbedaan, melakukan saja, menganalisa lalu menggabungkan, melihat peragaan, atau membuat kesimpulan sendiri. Mencari persamaan bisa dimaknakan mengasosiasikan sesuatu yang kita pelajari dengan sesuatu yang sudah sangat kita kenal. Nama seorang ”Safir Senduk”, untuk mudah diingat bisa diasosiasikan dengan nama batu mulia, safir dan sendok makan. Memperdebatkan sesuatu hal yang kita pelajari akan membekas dalam memori yang dalam. Orang berhasil sering mengatakan ”Just Do It”. Maknanya agar kita harus meraih kesempatan belajar setiap saat, sekarang, tanpa menunda. Selain itu, uraian dan penjabaran atau mengumpulkan dan menggabungkan informasi menjadi bermakna juga usaha mengaitkan informasi. Seperti juga peragaan dan ikut dalam peragaan tersebut. Yang terakhir adalah usaha membuat kesimpulan sendiri.
Setelah langkah langkah di atas, kita perlu memacu memori yang kita miliki. Penelitian menunjukkan bahwa 70 % dari apa yang telah kita pelajari hari ini dapat terlupakan hanya dalam waktu 24 jam. Jadi dalam belajar memang harus ada upaya serius. Caranya, pertama kita harus sadar benar bahwa kita ingin mengingat sesuatu. Ini mungkin yang disebut dengan diniatkan. Katakan kepada diri bahwa anda ingin mengingat. Perintah ini akan dipatuhi oleh otak kita. Kemudian bersikaplah rileks sebelum memulai belajar. Otak kita akan bekerja dengan baik jika kita berada dlm kondisi rileks. Belajarlah pada saat suasana hati senang, maka informasi yang masuk akan mudah diingat. Gunakan berbagai cara dalam mengingat. Buat peta belajar. Kemudian coba buat lagi, kali ini berdasarkan ingatan kita. Perbaiki bagian bagian yang terlewatkan. Cobalah mengingat sesuatu dengan asosiasi suatu hal yang tak lazim, kaitkan sesuatu yang akan diingat dengan hal hal yang aneh, menakjubkan, lucu atau mungkin jorok karena hal hal yang demikian sering mudah diingat.
Ada ungkapan ”lancar kaji karena diulang”. Ini bermakna bahwa dalam belajar kita perlu melatih pengetahuan yang telah kita pelajari. Ungkapkanlah kepada teman, keluarga atau orang lain apa yang telah didapat. Hal ini bisa dilakukan di saat saat santai di rumah di meja makan, bersama keluarga atau mungkin di tempat kerja dengan kolega. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membuat tulisan. Pada awalnya kita dapat menguji kemampuan dengan menulis pada buku harian. Kemudian kalau sudah lebih baik mungkin dapat menulis pada harian lokal.
Langkah terakhir adalah dengan selalu merenung dan meneliti bagaimana pembelajaran kita berlangsung. Sudahkah cara yang kita pakai berlangsung baik. Apa makna dan pentingnya belajar ini bagi kita, dan teruslah merenung untuk mendapatkan motivasi belajar.
Belajar baru menjadi efisien apabila kita tahu manfaat belajar sehingga dapat termotivasi untuk belajar. Selain itu kita juga harus memiliki rasa percaya diri dan menikmati belajar itu sendiri. Seraplah informasi dengan cara kita sendiri, cara yang paling kita sukai, dengan selalu menuliskan kembali dalam bentuk peta belajar atau ringkasan materi yang telah dibaca, didengar atau dilihat. Carilah makna seutuhnya informasi yang dipelajari melalui pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki. Kemudian jangan lupa membiasakan memacu ingatan dengan mengulang ulang membaca. Dan yang paling penting bicarakan kepada orang lain atau menuliskannya kembali dalam bentuk tulisan yang kita senangi. Kesemua langkah belajar efisien ini tentu harus dimulai dengan niat dan tekad yang kuat, serta kecintaan terhadap belajar. Belajar memang harus kita lakukan sepanjang hayat, tanpa mengenal usia.

Tidak ada komentar: